Minggu, 08 Desember 2013

Sejarah Penemuan Sel oleh Robert Hooke, Robert Brown, Schleiden dan Schwan

1.      Robert Hooke

pada pertengahan abad ke-17, dengan memanfaatkan mikroskopmenjadi orang pertama yang menemukan ruang-ruang kecil yang dibentuk oleh irisan pada jaringan-jaringan tumbuhan. Robert Hooke mengamati bahwa jaringan tumbuhan terdiri dari banyak ruang-ruang kecil yang dibatasi oleh dinding-dinding yang tipis. Ia menamakan ruang-ruang tersebut sel. Sampai sekarang istilah sel dipakai dalam biologi. Melalui penemuannya ini, Robert Hooke telah mulai menarik perhatian para ahli terhadap struktur kecil penyusun tubuh makhluk hidup ini.


2.      Robert Brown
Pada tahun 1831, mengemukakan hasil penelitiannya pada tanaman anggrek, bahwa protoplasma mempunyai bagian yang disebutnya sebagai nukleus atau inti sel.



3.      Schleiden dan Schwan
pada abad ke-19, peneliti berkebangsaan Jerman, Schleiden dan Schwan menegaskan Teori Sel. Menurut Teori Sel:"Organ-organ tumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel, dan bagian yang terpenting adalah protoplasma”. Scheilden mengamati sel pada tumbuhan dan Schwann mengamati sel pada hewan.  berikut adalah hasil pengamatannya:

Sel Hewan
1. tidak memiliki dinding sel
2. tidak memiliki plastida
3. memiliki lisosom
4. memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa lemak dan glikogen
6. bentuk tidak tetap
7. pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit

Sel Tumbuhan
1. memiliki dinding sel dan membran sel
2. umumnya memiliki plastida
3. tidak memiliki lisosom
4. tidak memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa pati
6. bentuk tetap
7. memiliki vakuola ukuran besar, banyak


Lisosom Sebagai Organel Pencernaan

Telah dikemukakan , bahwa secara garis besar lisosom berfungsi untuk mencerna materi. Namun sesungguhnya, proses pencernaan tersebut ada bermacam-macam, bergantung kepada materi yang dicerna, tempat, serta mekanisme kerja pencernaan tersebut. Berikut diuraikan proses pencernaan yang dilakukan oleh lisosom:
1. Pencernaan materi ekstrasel. Pada proses pencernaan materi ekstrasel, lisosom mencerna
benda-benda asing yang tidak diinginkan yang berada di luar sel seperti bakteri dan lain-lain.
2. Pencernaan organel intrasel, yang bertujuan untuk memusnahkan organel yang sudah tua
, misalnya mitokondria, sehingga dapat digantikan oleh organel yang masih baru.
     Materi ekstrasel yang akan dicerna oleh lisosom dibawa masuk melalui mekanisme
endositosis, yaitu ambilan sel bahan dari lingkungan oleh invaginasi membran plasma  yang meliputi:
1. Fagositosis, yaitu proses menelan mikoroorganisme atau benda asing lain oleh fagosit, di mana benda asing akan terperangkap dalam fagosom untuk selanjutnya dicerna oleh lisosom sekunder.  
2. Pinositosis, yaitu mekanisme yang digunakan sel untuk mencerna cairan ekstraselular da
n isinya; meknaisme ini meliputi pembentukan invaginasi oleh membran sel, yang menutup dan terlepas sehingga terbentuk vakuola berisi cairan dalam sitoplsma.
            Lisosom tergolong organel yang polimorfik karena memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada empat macam bentuk lisosom, yaitu satu macam lisosom primer dan tiga macam lisosom sekunder. Lisosom primer adalah lisosom yang baru terbentuk dari AG dan belum berfusi (bergabung) dengan materi yang akan dicerna. Lisosom sekunder ada tiga macam,yaiitu:
(1) Heterofagosom, merupakan gabungan antara lisosom primer dengan fagosom,
(2) Sitolisosom merupakan gabungan antara lisosom primer dengan autosom,
(3) Badan residu, adalah vakuola yang berisi sisa materi yang tidak tercerna

            Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang dicerna oleh lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri. Materi dari luar sel masuk ke dalam sitoplasma melalui pinositosis dan fagositosis. Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam lisosom sehinggan pencernaan berlangsung optimal. Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom akan keluar dan mencerna sel itu sendiri.


Hasil pencernaan lisosom, seperti asam amino, glukosa dan nukleotida mampu menembus membran lisosom menuju sitosol. Membran lisosom selanjutnya akan dikembalikan menuju membran plasma melalui proses eksositosis. pencernaan bagian - bagian sel yang telah tua dinamakan autofagi.