Minggu, 08 Desember 2013

Lisosom Sebagai Organel Pencernaan

Telah dikemukakan , bahwa secara garis besar lisosom berfungsi untuk mencerna materi. Namun sesungguhnya, proses pencernaan tersebut ada bermacam-macam, bergantung kepada materi yang dicerna, tempat, serta mekanisme kerja pencernaan tersebut. Berikut diuraikan proses pencernaan yang dilakukan oleh lisosom:
1. Pencernaan materi ekstrasel. Pada proses pencernaan materi ekstrasel, lisosom mencerna
benda-benda asing yang tidak diinginkan yang berada di luar sel seperti bakteri dan lain-lain.
2. Pencernaan organel intrasel, yang bertujuan untuk memusnahkan organel yang sudah tua
, misalnya mitokondria, sehingga dapat digantikan oleh organel yang masih baru.
     Materi ekstrasel yang akan dicerna oleh lisosom dibawa masuk melalui mekanisme
endositosis, yaitu ambilan sel bahan dari lingkungan oleh invaginasi membran plasma  yang meliputi:
1. Fagositosis, yaitu proses menelan mikoroorganisme atau benda asing lain oleh fagosit, di mana benda asing akan terperangkap dalam fagosom untuk selanjutnya dicerna oleh lisosom sekunder.  
2. Pinositosis, yaitu mekanisme yang digunakan sel untuk mencerna cairan ekstraselular da
n isinya; meknaisme ini meliputi pembentukan invaginasi oleh membran sel, yang menutup dan terlepas sehingga terbentuk vakuola berisi cairan dalam sitoplsma.
            Lisosom tergolong organel yang polimorfik karena memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada empat macam bentuk lisosom, yaitu satu macam lisosom primer dan tiga macam lisosom sekunder. Lisosom primer adalah lisosom yang baru terbentuk dari AG dan belum berfusi (bergabung) dengan materi yang akan dicerna. Lisosom sekunder ada tiga macam,yaiitu:
(1) Heterofagosom, merupakan gabungan antara lisosom primer dengan fagosom,
(2) Sitolisosom merupakan gabungan antara lisosom primer dengan autosom,
(3) Badan residu, adalah vakuola yang berisi sisa materi yang tidak tercerna

            Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang dicerna oleh lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri. Materi dari luar sel masuk ke dalam sitoplasma melalui pinositosis dan fagositosis. Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam lisosom sehinggan pencernaan berlangsung optimal. Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom akan keluar dan mencerna sel itu sendiri.


Hasil pencernaan lisosom, seperti asam amino, glukosa dan nukleotida mampu menembus membran lisosom menuju sitosol. Membran lisosom selanjutnya akan dikembalikan menuju membran plasma melalui proses eksositosis. pencernaan bagian - bagian sel yang telah tua dinamakan autofagi.


Tidak ada komentar: